HMI Lamongan Kritik Program Bakesbangpol, Lahirkan Tiga Kesepakatan

Suasana audiensi HMI Lamongan dengan Bakesbangpol yang menghasilkan tiga kesepakatan strategis, termasuk pencegahan hoaks dan penguatan kebangsaan, Senin (8/9/2025). (Foto: Istimewa/pabar.expost.co.id)

PABAR.EXPOST.CO.ID, LAMONGAN – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Persiapan Lamongan menyampaikan kritik keras terhadap sejumlah program Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Lamongan. Kritik itu mencuat dalam audiensi yang digelar di Aula Kantor Bakesbangpol, Senin (8/9/2025), dan akhirnya melahirkan tiga kesepakatan penting yang dituangkan dalam sebuah Pakta Integritas.

Ketua HMI Cabang Persiapan Lamongan, Ahmad Zamroni, menyebut forum tersebut menjadi ruang bagi mahasiswa untuk menyampaikan catatan kritis sekaligus menjajaki sinergi dengan pemerintah daerah. Menurutnya, sejumlah program yang dijalankan Bakesbangpol masih belum efektif dalam menangkal hoaks dan memperkuat nilai kebangsaan di tengah masyarakat.

“Ada banyak masalah di Lamongan yang membutuhkan komunikasi efektif, terutama soal menurunnya nilai kebangsaan dan derasnya arus hoaks di media sosial,” ujar Zamroni.

Ia menegaskan, program yang digulirkan pemerintah daerah perlu dievaluasi agar tidak sekadar menjadi seremonial. “Kalau program tidak efektif, harus ada perbaikan. Jangan sampai anggaran keluar, tapi hasilnya tidak terasa di masyarakat,” katanya menambahkan.

HMI Cabang Lamongan dan Bakesbangpol menyepakati langkah bersama memperkuat pendidikan kebangsaan serta mitigasi hoaks dalam audiensi, Senin (8/9/2025). (Foto: Istimewa/pabar.expost.co.id)

HMI juga menyoroti respons pemerintah dalam menghadapi isu-isu sensitif, termasuk fenomena penggunaan simbol tertentu yang dianggap memicu kegaduhan, seperti bendera One Piece. Menurut Zamroni, pendekatan represif justru kontraproduktif dan berpotensi menimbulkan ketegangan baru.

“Respon yang terlalu agresif tidak menyelesaikan masalah. Yang dibutuhkan adalah pendekatan mediasi dan komunikasi persuasif,” ucapnya.

Menanggapi hal itu, Plt Kepala Bakesbangpol Lamongan, Dianto Hari Wibowo, menyatakan pihaknya terbuka terhadap kritik dan siap melakukan evaluasi. “Kami menyambut aspirasi mahasiswa dengan tangan terbuka. Evaluasi dan perbaikan akan terus dilakukan demi memperkuat program yang ada,” ujarnya.

Dari audiensi tersebut, kedua pihak sepakat menandatangani Pakta Integritas yang memuat tiga poin utama. Pertama, perbaikan dan pengembangan akun media sosial Bakesbangpol serta pemantauan konten hoaks bersama instansi terkait. Kedua, mengutamakan jalur mediasi dan sosialisasi dalam menghadapi penggunaan simbol atau atribut yang berpotensi menimbulkan kegaduhan. Ketiga, penyelenggaraan sekolah kebangsaan dan pendidikan politik lintas usia dan golongan secara bergilir dan berkala.

Kesepakatan ini diharapkan menjadi langkah awal dalam memperkuat kolaborasi antara mahasiswa dan pemerintah daerah, khususnya dalam menghadapi tantangan penyebaran hoaks serta upaya menjaga iklim kebangsaan di Lamongan. (Red)