Breaking News

Perkuat Keamanan di Tomage, Gelombang Pertama 29 Prajurit Yonif TP 808 Tiba di Fakfak

29 personel TNI Angkatan Darat dari Batalyon Infanteri (Yonif) TP 808 gelombang pertama tiba di Pelabuhan Fakfak, Papua Barat, Selasa dini hari. (Foto: Imran Alwi. Fuad) 
Reporter: Imran Alwi. Fuad

PABAR.EXPOS.CO.ID, FAKFAK – Sebanyak 29 personel TNI Angkatan Darat dari Batalyon Infanteri (Yonif) TP 808 gelombang pertama tiba di Pelabuhan Fakfak, Papua Barat, Selasa dini hari (3/6/2025). Mereka dikirim untuk memperkuat satuan baru di Distrik Tomage, sebagai bagian dari strategi TNI AD dalam menjaga stabilitas keamanan di wilayah terluar Indonesia.

Rombongan prajurit tersebut menumpang kapal KM Tatamailau dari Pelabuhan Sorong dan tiba di Fakfak pada pukul 02.30 WIT. Berdasarkan data yang dihimpun di lapangan, gelombang pertama ini terdiri dari 5 perwira dan 24 bintara.

Seluruh personel sementara ini ditampung di Markas Komando Distrik Militer (Kodim) 1803/Fakfak. Komandan Kodim 1803/Fakfak, Letkol Inf Lukman Permana, melalui Perwira Seksi Intelijen (Pasi Intel) Lettu Inf Rendhra Pandu menjelaskan bahwa pasukan selanjutnya akan dipindahkan ke Koramil 1803-05/Bomberay di Distrik Bomberay sebagai lokasi penampungan sementara sebelum diberangkatkan ke Tomage.

"Pemindahan akan dilakukan menggunakan tiga unit truk — dua untuk personel dan satu untuk logistik. Pelepasan akan dipimpin langsung oleh Danrem 182/JO pada Selasa pagi pukul 08.30 WIT," ungkap Lettu Rendhra kepada wartawan.

Batalyon Infanteri (Yonif) TP 808 gelombang pertama tiba di Pelabuhan Fakfak (Foto: Imran Alwi. Fuad) 
Rendra menambahkan, seluruh pergerakan personel telah dirancang dengan cermat, mengikuti prosedur tetap yang telah ditetapkan oleh TNI AD. Hal ini dilakukan untuk menjamin keamanan dan efisiensi logistik selama proses relokasi.

"Setiap tahapan pergerakan telah disusun untuk memastikan seluruh operasi berjalan optimal, baik dari sisi keamanan maupun efektivitas distribusi logistik," tambahnya.

Penempatan pasukan di Distrik Tomage ini merupakan bagian dari kebijakan strategis TNI AD dalam memperkuat kehadiran negara di wilayah Papua Barat. Selain tugas pengamanan, para prajurit juga akan dilibatkan dalam program-program pembangunan, termasuk penguatan ketahanan pangan yang dicanangkan pemerintah daerah bersama TNI. (*) 

Iklan Disini

Type and hit Enter to search

Close