![]() |
| Total 37 ekor sapi yang didatangkan ke Fakfak, dua di antaranya merupakan sumbangan presiden RI. (Sumber Foto: Rustam Retob) |
FAKFAK, PAPUA BARAT — Menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, Presiden Republik Indonesia, H. Prabowo Subianto, menyerahkan dua ekor sapi kurban kepada masyarakat Fakfak, Papua Barat. Hewan kurban tersebut telah tiba di Pelabuhan Laut Fakfak pada Sabtu (24/5/2025) sore, bersama dengan puluhan sapi kurban lainnya.
Dua ekor sapi sumbangan Presiden Prabowo ini rencananya akan disembelih di Masjid Besar Al-Munawwarah, Fakfak. Satu dari sedikit masjid di wilayah tersebut yang memenuhi standar teknis penyembelihan hewan kurban besar sesuai ketentuan Kementerian Pertanian.
“Benar, dua ekor sapi kurban tersebut merupakan pemberian langsung dari Presiden Prabowo Subianto untuk masyarakat Fakfak. Rencananya akan disembelih pada Hari Raya Idul Adha, Jumat, 6 Juni 2025 mendatang,” ungkap Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Fakfak, M. Soleh, S.Hut, saat ditemui di pelabuhan.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Rosita La Ode Baddi, menjelaskan bahwa dari total 37 ekor sapi yang didatangkan ke Fakfak, dua di antaranya merupakan sumbangan presiden. Ia menyebut, Masjid Al-Munawwarah dipilih sebagai lokasi penyembelihan karena telah melalui proses evaluasi dan dinilai memenuhi standar yang ditetapkan, mulai dari alat pemotongan, pakaian pelindung, hingga fasilitas penanganan limbah pasca penyembelihan.
“Masjid ini satu-satunya yang memenuhi seluruh syarat sesuai hasil koordinasi via zoom dengan Kementerian Pertanian dan survei lapangan. Kami pastikan semua prosedur teknis dilakukan dengan baik demi menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan,” ujar Rosita.
Rosita juga menegaskan bahwa hewan kurban yang dikirim ke Fakfak telah melalui pemeriksaan kesehatan yang ketat. Dua sapi sumbangan Presiden Prabowo masing-masing memiliki berat 520 dan 530 kilogram, dan dipastikan bebas dari penyakit berbahaya seperti Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) serta Brucellosis.
“Jika ditemukan indikasi penyakit, hewan tidak akan diizinkan keluar dari daerah asal. Hanya sapi dengan sertifikat kesehatan dan hasil laboratorium lengkap yang bisa dikirim,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Kesehatan Hewan, Agnes, menambahkan bahwa proses pengawasan juga dilakukan setelah pemotongan. Sebagian daging akan diperiksa untuk memastikan tidak ada kandungan penyakit sebelum dibagikan kepada masyarakat.
Dari pihak Karantina Fakfak, Ayu Januarsih selaku penanggung jawab Satuan Pelayanan Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan, memastikan bahwa seluruh dokumen pengiriman 37 ekor sapi tersebut, termasuk dua sapi sumbangan Presiden, telah diverifikasi dengan ketat.
“Hasil uji laboratorium semuanya negatif, termasuk PMK dan Brucellosis. Dokumen lengkap, kendaraan pengangkut juga sudah disterilkan. Jadi seluruh hewan dinyatakan sehat dan layak konsumsi,” tegas Ayu.
Penyembelihan hewan kurban ini diharapkan menjadi bagian dari perayaan Idul Adha yang penuh makna bagi warga Fakfak, serta simbol perhatian Presiden kepada masyarakat di wilayah timur Indonesia. (*)


Social Footer