Breaking News

Jejak Hati Imran Alwi. Fuad di Taman Satu Tungku Tiga Batu Fakfak

Objek Wisata Taman Satu Tungku Tiga Batu di Kabupaten Fakfak, Papua Barat. (Dok. Imran Alwi. Fuad)
Karya: Imran Alwi. Fuad

Tak banyak orang tahu, di sudut timur Indonesia yang tenang dan damai, ada sebuah taman kecil di tepi laut yang menyimpan pesan besar tentang keberagaman dan persatuan. Taman itu bernama Taman Satu Tungku Tiga Batu, dan bagi Imran Alwi Fuad, tempat ini bukan sekadar ruang terbuka hijau, tapi ruang kontemplasi yang menyentuh hati.

Setiap kali langkah kaki Imran menyusuri tepian taman ini, suara debur ombak seperti membisikkan kisah lama yang diturunkan dari generasi ke generasi di Fakfak. Ia duduk di bangku menghadap laut, memandang monumen yang melingkar indah, mencerminkan semboyan masyarakat Fakfak: "Satu Tungku Tiga Batu."

Bagi Imran, semboyan itu bukan sekadar kata-kata. Ia melihatnya hidup dalam keseharian masyarakat, di mana masjid, gereja, dan rumah adat berdiri berdampingan, saling menopang seperti tiga batu yang menyangga satu tungku kehidupan.

"Di sini, aku belajar arti sebenarnya dari keberagaman," kata Imran dalam hati. "Bahwa perbedaan bukan untuk dipertentangkan, tapi untuk disatukan demi kebaikan bersama."

Imran bukan sekadar pengunjung biasa. Ia telah menjadikan taman ini sebagai tempat untuk kembali mengenal nilai-nilai dasar kehidupan. Dalam tiap kunjungannya, ia menemukan inspirasi baru, ide-ide segar, dan lebih dari itu ia menemukan kedamaian.

Suatu sore, saat langit Fakfak menguning oleh cahaya senja, Imran menulis di catatan kecilnya:

"Tak hanya sebagai semboyan orang Fakfak, Taman Satu Tungku Tiga Batu ini adalah pelajaran hidup. Tentang bagaimana kita bisa berbeda, namun tetap bersama. Tentang bagaimana kita bisa percaya pada satu tungku, meski kita datang dari tiga arah berbeda."

Kini, setiap orang yang bertemu Imran tahu bahwa ia membawa kisah dari Fakfak ke mana pun ia pergi. Cerita tentang taman sederhana, yang mengajarkan tentang makna besar: toleransi, cinta, dan hidup berdampingan.

Dan mungkin, bagi dunia yang terus mencari kedamaian, taman kecil di Fakfak ini bersama sosok seperti Imran adalah jawaban yang tak terduga.

Imran Alwi. Fuad
Penulis adalah Aktifis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia yang saat ini sedang merintis sebuah Buku Novel Dengan Judul Mengejar Mimpi di Timur Nusantara. 

Iklan Disini

Type and hit Enter to search

Close