Breaking News

Jadi Khotib Jumat di Kodim1803/Fakfak, Imran Alwi. Fuad: Persiapan Kita Sebelum Ajal Tiba

Gambar Ilustrasi Khutbah 
PABAR.EXPOST.CO.ID, FAKFAK - Kebanyakan manusia ingat kepada kehidupan akhirat ketika dirinya sudah tua nanti. Namun, ada kalanya meskipun sudah tua tetap berusaha menghindari dari kematian yaitu orang kafir.

Kematian merupakan bagian dari takdir yang harus kita lakukan adalah mengambil hikmah atas kematian, jangan sampai kematian yang telah banyak terjadi hanya berlalu begitu saja dan kehilangan makna.

Hal ini disampaikan langsung Pimpinan Redaksi Media pabar.expost.co.id (Ustadz Imran Alwi.Fuad) ketika Khotbah Jumat di Masjid lingkungan Kodim 1803/Fakfak, pada Jumat (10/01/2025).

Ustadz Imran Alwi menyampaikan, kematian yang melanda kita tidaklah membuat dunia ini bersedih, alam tidak akan berhenti berputar dan perekonomian tidaklah akan hancur.

"Semua tetap berjalan seperti biasa. Namun akibat kematian yang melanda kita mengakibatkan beralihnya kepemilikan yang semula milik kita akan berpindah dan menjadi milik orang lain," ujar Ustadz Imran Alwi. Fuad.

"Harta kita akan berpindah tangan kepada ahli waris kita, dan pekerjaan serta jabatan yang kita miliki akan digantikan oleh orang lain, sementara diri kita sendiri akan di hisab dan dimintai pertanggung jawaban atas segala amal kita hingga yang terkecil sekalipun," tambahnya.

Ustadz Imran menambahkan, kita janganlah pernah tertipu oleh kehidupan di dunia ini. Tidak ada satupun yang kekal dalam kehidupan ini.

"Semua merupakan senda gurau, permainan dan tipu daya belaka. Dan apa yang dilakukan di dunia ini akan dipertanyakan,"ujarnya.

Diakhir khutbahnya Imran mengatakan, dalam Hadist riwayat Bukhari dan Muslim juga mengingatkan, "Sesungguhnya setiap kalian dikumpulkan penciptanya diperut ibunya, sebagai setetes mani selama 40 hari, kemudian menjadi setetes darah selama 40 hari, menjadi segumpal daging selama 40 hari. Kemudian diutus kepadanya seorang malaikat, lalu ditiupkan ruh kepadanya, dan dia diperintahkan untuk menetapkan empat perkara yaitu menetapkan rizkinya, ajalnya, amalnya, dan kecelakaan atau kebahagiaannya.

"Setelah 120 hari didalam kandungan ibunya, maka ditetapkanlah rizki, ajal, amal dan kecelakaannya atau kebahagiaannya. Ajal dan rizki selalu berdampingan, terputus rizkinya, tibalah ajalnya, tidak perlu kita khawatirkan bahwa rizki dan ajal itu tidak akan pernah tertukarsampai kapanpun," tutup Imran dalam Khutbahnya. (*)

Penulis: Reza
Editor : Seniarti

Iklan Disini

Type and hit Enter to search

Close