Breaking News

Dari Kampus ke Kursi Direktur: Farid Fauzan Mahubessy dan Misi Membenahi RSUD Fakfak

Direktur RSUD Fakfak yang baru dilantik, Farid Fauzan Mahubessy, tersenyum ramah saat diwawancarai usai prosesi pelantikan di Gedung Winder Tuare, Fakfak, Selasa (26/8/2025) kemarin. (Foto: Imran Alwi. Fuad)
Reporter/Editor: Imran Alwi. FUAD


PABAR.EXPOST.CO.ID, FAKFAK – Selasa sore di Gedung Winder Tuare, wajah Farid Fauzan Mahubessy tampak tenang namun penuh tekad. Dengan balutan jas hitam dan peci di kepala, ia baru saja mengucapkan sumpah jabatan sebagai Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Fakfak. Bagi Farid, pelantikan ini bukan sekadar seremonial, melainkan awal dari tanggung jawab besar: menghadirkan layanan kesehatan yang lebih manusiawi bagi masyarakat Fakfak.

Lulusan Magister Administrasi Rumah Sakit Universitas Indonesia ini bukan orang baru di dunia kesehatan. Latar belakangnya sebagai tenaga medis memberinya perspektif berbeda. Ia memahami betul bahwa pelayanan kesehatan bukan hanya soal fasilitas, tetapi juga rasa aman dan kepuasan pasien.

“Yang paling utama adalah mutu pelayanan. Kepuasan pasien harus menjadi ukuran keberhasilan rumah sakit,” kata Farid kepada media ini usai pelantikannya pada Selasa Sore (26/8/2025) kemarin.

Visinya jelas: membenahi sistem layanan agar lebih cepat, transparan, dan merata. Ia juga menyiapkan RSUD Fakfak untuk menghadapi operasional rumah sakit baru yang ditargetkan rampung pada 2026. Dokumen teknis, persyaratan perizinan, hingga kesiapan SDM kini masuk dalam daftar kerja prioritasnya.

Namun Farid sadar, membangun rumah sakit tidak bisa dilakukan sendiri. Dukungan publik, termasuk media, ia anggap penting. “Kami berharap wartawan juga menyoroti langkah-langkah positif yang dilakukan. Tapi kalau ada kritik, kami siap berdiskusi. Rumah sakit ini milik masyarakat, jadi harus dibangun bersama,”tambahnya.

Di balik tanggung jawabnya, Farid juga membawa amanat besar dari Bupati Fakfak yang mendorong 32 program prioritas, salah satunya layanan kesehatan gratis dan penyediaan makan-minum gratis bagi pendamping pasien. Program ini menurutnya bukan hanya janji politik, tapi kebutuhan dasar yang harus dijalankan.

“Pelayanan gratis akan terus kami maksimalkan, baik dari sisi fasilitas maupun peningkatan keterampilan tenaga medis,” tegasnya.

Bagi warga Fakfak, harapan itu begitu nyata. Siti Rahma, seorang ibu rumah tangga yang kerap mendampingi anaknya berobat di RSUD Fakfak, mengaku menyambut baik hadirnya direktur baru. “Kami ingin pelayanan lebih cepat dan ramah. Kadang pasien harus menunggu lama, padahal kondisi darurat. Mudah-mudahan dengan direktur baru, semuanya bisa berubah,” ujarnya.

Nada serupa juga datang dari Yosep, warga Kokas yang pernah menjalani perawatan di RSUD Fakfak. “Fasilitasnya harus ditingkatkan, tapi yang lebih penting adalah sikap tenaga medis. Kalau dilayani dengan baik, pasien juga merasa lebih semangat sembuh,” katanya saat diwawancarai media ini ketika kontrol kesehatannya di RSUD Fakfak pada Rabu pagi 27 Agustus 2025.

Pelantikan Farid menandai babak baru perjalanan RSUD Fakfak. Harapan masyarakat kini bertumpu pada kepemimpinannya. Di tangan seorang profesional muda dengan latar pendidikan mumpuni, RSUD Fakfak diharapkan tak hanya menjadi tempat berobat, tetapi juga simbol kehadiran negara dalam melayani warganya. (*) 

Iklan Disini

Type and hit Enter to search

Close