Breaking News

Sepekan Bupati Samaun Dahlan: Pendidikan Gratis sebagai Terobosan Peningkatan SDM Fakfak

Memory ketika Pemkab Fakfak Melaunching Program Pendidikan Gratis di Fakfak. 
Reporter: Imran Alwi. Fuad

PABAR.EXPOST.CO.ID, FAKFAK, Papua Barat — Dalam upaya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Kabupaten Fakfak, Bupati Fakfak Samaun Dahlan, S.Sos., M.AP., resmi meluncurkan program Pendidikan Gratis sebagai langkah strategis memperkuat fondasi pembangunan manusia di Tanah Papua.

Kebijakan ini disebut sebagai bentuk kepedulian dan keberpihakan nyata kepada masyarakat, khususnya Orang Asli Papua (OAP), yang selama ini menghadapi tantangan besar dalam mengakses pendidikan layak. Dalam sepekan terakhir, program ini menjadi sorotan dan mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan.

Tokoh masyarakat Fakfak, Zainal A. Bay—Raja Ati-ati—mengungkapkan apresiasinya terhadap langkah progresif Bupati. Ia mengaitkan kebijakan ini dengan hasil Focus Group Discussion (FGD) pada 27 September 2022 lalu, yang mengangkat tema “Pembinaan Anak Putus Sekolah dan Perhatian Terhadap Generasi Muda Sehat dan Cerdas di Papua Barat.”

Dalam FGD tersebut, peneliti senior Universitas Papua (UNIPA) Dr. Agus Sumule mengungkap data mencengangkan: terdapat 68.988 anak putus sekolah di wilayah Bomberai dan Domberai, dengan Fakfak menyumbang angka 4.318 anak yang tidak melanjutkan pendidikan.

Pejabat Gubernur Papua Barat saat itu menyebut bahwa faktor utama tingginya angka putus sekolah adalah keterbatasan anggaran, tenaga pengajar, serta masalah kesehatan guru. Namun, menurut Zainal A. Bay, penyebab dominan sesungguhnya adalah kondisi ekonomi orang tua—khususnya OAP—yang membuat pendidikan menjadi prioritas terakhir.

“Selama ini, saya menyaksikan langsung, setiap tahun ajaran baru banyak orang tua mendatangi pejabat daerah, memohon bantuan perlengkapan sekolah bagi anak-anak mereka dari TK hingga SMA,” ungkap Zainal.

Melihat kondisi ini, kebijakan pendidikan gratis yang diambil Bupati Samaun Dahlan menjadi solusi konkret dan relevan. Selain menjawab kebutuhan masyarakat, program ini menunjukkan keberpihakan pemerintah daerah terhadap masa depan generasi muda Fakfak, serta menjadi jawaban atas tantangan bonus demografi menuju Indonesia Emas 2045.

Zainal juga mempertanyakan kesiapan generasi muda Fakfak untuk bersaing di masa depan. “Bagaimana nasib SDM OAP di Fakfak jika 4.318 dari total 68.988 anak putus sekolah itu berasal dari sini? Bagaimana kita mempersiapkan mereka agar mampu bersaing dalam era global?” tanyanya.

Program pendidikan gratis di bawah kepemimpinan Bupati Samaun Dahlan menjadi problem solving nyata, sekaligus tonggak awal dalam membangun SDM Fakfak yang tangguh, berdaya saing, dan berkontribusi aktif bagi kemajuan daerah dan bangsa. (*) 

Iklan Disini

Type and hit Enter to search

Close