PABAR.EXPOST.CO.ID, FAKFAK – Aksi pemalangan Kampus Politeknik Negeri Fakfak (Polinef) masih terus berlangsung. Salah satu pemilik hak ulayat atas lahan kampus, Nani Weripih, mendesak Pemerintah Kabupaten Fakfak agar segera menyelesaikan kewajiban terhadap masyarakat adat, khususnya terkait pembayaran hak atas tanah.
“Kami tidak butuh banyak janji. Kami hanya meminta pemerintah daerah memenuhi kewajibannya. Dan kami ingin Pak Wakil Bupati yang datang langsung membuka palang ini,” ujar Nani Weripih kepada media ini, Kamis malam (10/7/2025) sekitar pukul 22.00 WIT, di depan gerbang utama Kampus Polinef.
Ia menegaskan, palang tidak akan dibuka hingga Wakil Bupati Fakfak turun langsung menemui mereka, sesuai dengan permintaan masyarakat adat pemilik ulayat.
Selain menyoroti persoalan lahan, Nani juga meminta perhatian serius terhadap mahasiswa lokal, khususnya anak-anak asli daerah yang tengah menempuh pendidikan di Polinef.
“Anak-anak kami banyak yang kuliah di sini, tapi mohon perhatikan nasib mereka. Kami berharap ada beasiswa untuk mereka. Contohnya program KIP dari Kementerian Pendidikan, mengapa tidak satu pun anak negeri kami yang dapat?” imbuhnya.
Nani Weripih berharap, Pemkab Fakfak dan pihak kampus dapat segera memberikan solusi konkret, agar aktivitas akademik di Polinef kembali berjalan normal serta hak-hak masyarakat adat dapat dipenuhi secara adil.
Hingga berita ini diturunkan, kami akan kembali memberitakan tentang tanggapan pemerintah daerah dan pihak kampus Polinef terkait pemalangan kampus tersebut, hingga bagaimana solusi yang dapat diambil dan kapan pemalangan kampus Polinef ini dapat dibuka kembali dan aktivitas kampus dapat kembali berjalan dengan normal, lancar, aman dan baik. (*)
Social Footer