Breaking News

121 Petugas Kebersihan Kota Sorong Terancam Dirumahkan, Nasib Mereka Gantung Sejak Akhir Juni

121 Petugas Kebersihan Kota Sorong Terancam Dirumahkan, Nasib Mereka Gantung Sejak Akhir Juni. 
Reporter: Tim Redaksi


PABAR.EXPOST.COM.ID, SORONG, PAPUA BARAT DAYA – Sebanyak 121 petugas kebersihan Kota Sorong yang terdiri dari pengemudi, helper, mekanik, hingga mandor, kini menghadapi ketidakpastian setelah tugas mereka dihentikan secara mendadak sejak akhir Juni 2025. Mereka dirumahkan tanpa penjelasan yang jelas dari pihak manajemen.

Para pekerja menyebutkan, pada 30 Juni 2025 seluruh unit armada kebersihan diminta untuk masuk ke dalam gudang oleh pengelola. Sejak itu, para petugas kebersihan tidak lagi menerima perintah kerja, tanpa kepastian status maupun kejelasan terkait masa depan mereka.

“Saat itu kami hanya diperintahkan untuk memasukkan seluruh armada ke gudang. Setelah itu, kami semua dirumahkan. Sampai sekarang belum ada penjelasan apakah kami akan dipanggil kembali atau justru diberhentikan,” ujar Saverius Kewoi (44), salah satu helper yang telah bekerja sejak 2013.

Saverius mengaku terpukul dengan kondisi ini. Selama lebih dari satu dekade, ia mendedikasikan diri untuk menjaga kebersihan kota demi menafkahi keluarga. Ia menyebut, meski penghasilan bulanannya berkisar antara Rp200 ribu hingga Rp3 juta, pekerjaan tersebut sangat berarti bagi kehidupan mereka.

“Kerja saya selalu total. Kami bahkan sudah mendapatkan fasilitas BPJS Kesehatan,” katanya.

Situasi ini tak hanya dialami Saverius. Kokor Wuitimur (38), seorang pengemudi truk sampah, turut merasakan tekanan berat akibat ketidakjelasan status pekerjaan. Ia mengaku kini harus berpikir keras mencari alternatif pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.

“Banyak dari kami yang punya cicilan, anak yang sekolah, dan kebutuhan pokok lainnya. Sekarang kami bingung, apakah harus tetap menunggu atau mencari pekerjaan lain,” ujar Kokor.

Kokor menambahkan, profesi sebagai petugas kebersihan selama ini menjadi sandaran utama keluarga. Ia berharap permasalahan ini segera mendapat perhatian dari pemerintah daerah, khususnya Dinas Kebersihan Kota Sorong.

“Semoga kami bisa segera kembali bekerja seperti semula,” harapnya.

Para pekerja menduga ketidakpastian ini dipicu oleh adanya transisi kepemimpinan di instansi terkait. Namun, mereka menilai hal tersebut seharusnya tidak memengaruhi kelangsungan pekerjaan para tenaga kebersihan yang telah mengabdi selama bertahun-tahun.

Kini, mereka hanya bisa menunggu kepastian dari pihak berwenang, sembari menggantungkan harapan agar status mereka segera dipulihkan. Para "pahlawan kebersihan" ini berharap suara mereka tidak diabaikan, mengingat peran penting mereka dalam menjaga wajah kota tetap bersih dan layak huni. (*) 

Iklan Disini

Type and hit Enter to search

Close