Breaking News

Menteri ESDM Tinjau Proyek Migas Genting Oil dan Kilang LNG Tangguh di Teluk Bintuni

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia melakukan kunjungan kerja ke dua proyek strategis di sektor minyak dan gas bumi (migas). 
Reporter: Susi | Editor: Imran Alwi. Fuad

PABAR.EXPOST.CO.ID, BINTUNI, PAPUA BARAT— Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia melakukan kunjungan kerja ke dua proyek strategis di sektor minyak dan gas bumi (migas) yang berlokasi di Teluk Bintuni, Papua Barat Daya, yakni fasilitas Genting Oil Kasuari Pte Ltd dan Kilang LNG Tangguh milik British Petroleum (bp).

Dalam kunjungan tersebut, Menteri Bahlil didampingi oleh Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Tri Winarno, Kepala SKK Migas Djoko Siswanto, Presiden bp Asia Pacific Kathy Wu, serta jajaran manajemen Genting Oil. Turut hadir pula Wakil Ketua DPD RI asal Papua, Yoris Raweyai.

Bahlil menegaskan bahwa kunjungan ini bertujuan untuk memastikan kelangsungan program strategis nasional di sektor energi, khususnya dalam mendukung kemandirian energi dan hilirisasi industri migas nasional.

"Sepertiga produksi gas nasional berasal dari Kilang LNG Tangguh. Oleh karena itu, kita harus terus menjaga stabilitas lifting dan keberlanjutan produksinya," ujar Bahlil saat memberikan keterangan pers pada Rabu (11/6/2025) kemarin. 

Lebih lanjut, Bahlil mengungkapkan bahwa bp telah menyampaikan rencana penambahan eksplorasi melalui dua blok baru yang telah melalui tahap kajian bersama (joint study). Saat ini, kedua blok tersebut tengah menunggu proses tender resmi dari pemerintah.

"Dua blok tersebut akan segera ditenderkan usai kajian bersama diselesaikan," jelasnya.

Genting Oil Siap Produksi Gas 300 MMSCFD Mulai 2027

Terkait dengan proyek Genting Oil, Bahlil menyampaikan bahwa perusahaan migas Genting Oil Kasuari Pte Ltd yang mengelola Blok Kasuari di wilayah Teluk Bintuni ditargetkan mulai berproduksi pada tahun 2027 dengan kapasitas sebesar 300 juta kaki kubik gas per hari (MMSCFD).

Dari lima sumur yang telah dibor, empat di antaranya telah siap berproduksi penuh. Sementara itu, sumur kelima dan pembangunan fasilitas pendukung masih dalam tahap pengerjaan.

"Sumur kelima masih dalam tahap penyelesaian, dan pembangunan kamp pekerja saat ini telah mencapai progres sekitar 20 persen," terang Bahlil.

Floating LNG Terbesar di Indonesia

Selain pembangunan infrastruktur di dalam negeri, Genting Oil juga sedang menyelesaikan pembangunan kapal Floating LNG (FLNG) di Tiongkok. Kapal ini diklaim akan menjadi FLNG terbesar di Indonesia sekaligus terbesar ketujuh di dunia.

"Kami akan melakukan kunjungan langsung ke fasilitas pembuatannya di Tiongkok untuk memverifikasi progres pembangunan FLNG tersebut," tambahnya.

Peran SKK Migas dalam Industri Hulu Migas Nasional

Sebagai lembaga yang ditunjuk untuk mengelola kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) berperan vital dalam menjamin bahwa eksplorasi dan eksploitasi sumber daya migas dapat memberikan manfaat maksimal bagi negara dan rakyat.

SKK Migas menjalankan tugas berdasarkan mandat dari Peraturan Presiden No. 95 Tahun 2012 juncto Perpres No. 9 Tahun 2013, yang kemudian diperbarui melalui Perpres No. 36 Tahun 2018 dan Permen ESDM No. 2 Tahun 2022.

Tujuan utama pembentukan SKK Migas adalah memastikan pengelolaan sumber daya alam minyak dan gas bumi milik negara dapat menghasilkan penerimaan yang optimal untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. (*) 

Iklan Disini

Type and hit Enter to search

Close